Ketika si anak sedang berbicara atau bercerita, maka diselingi dengan batuk. Belum disertai dengan mengi atau nafas naik turun. Sesak nafas terjadi karena penyempitan saluran nafas dan memproduksi lendir – yang keberadaan lendir itu juga yang menambah sempitnya saluran pernafasan. Pada saat batuk-batuk, sebenarnya sudah mulai ada produksi lendir. Tapi karena masih cukup longgar jalan nafasnya, kadang belum terlihat sesak.
Jika sudah mengetahui anak adalah penderita asma, maka insyaAllah tahapan ini mudah dikenali. Jika belum, tentu mengira anak hanya batuk biasa.
Antisipasi:
- Baluri dada, punggung dan leher dengan cairan yang menghangatkan semisal minyak kayu putih, minyak telon atau vicks vaporab.
- Minum-minuman yang hangat. Semisal madu hangat, teh atau yang lainnya.
Gejala lanjutan: bila pada tahapan awal, anak tidak segera ditangani, maka biasanya berlanjut ke kondisi yang lebih tidak nyaman. Cirinya, anak bicara dengan kalimat pendek-pendek karena nafasnya sudah mulai pendek-pendek sehingga anak sibuk mengatur nafas.
Tahapan lebih berat lagi:
anak sudah mulai sesak, tidak enak bicara tapi masih bisa rebahan. Jika
sudah mulai sesak, sebaiknya anak tidak sering ditanya yang
mengharuskan dia berbicara. Karena bicara butuh perjuangan untuk
mengatur nafas.
Tahapah lanjutan lagi: Anak sudah tidak nyaman rebahan. Maunya duduk.
Di buku Dokter di Rumah Anda, anak memang disarankan didudukan dengan posisi dekat dengan meja. Tangan di atas meja dan kepala sedikit menunduk.
Tahapan lebih berat lagi
adalah adalah ketika anak harus mengambil nafas dengan cara menarik
nafas kencaaang sekali, dada sampai naik turun, seperti orang yang
gelagapan ketika berenang.
Yang paling berat adalah ketika anak sudah terlihat pucat kebiruan tanda ia kekurangan oksigen.
Semoga anak-anak kita yang
asma tidak sampai tahap ini ya. Antisipasi ketika pada tahapan awal in
sya Allah cukup membantu. Namun karena anak masih kecil, mungkin ia
belum bisa menyampaikan bahwa dia sudah mengalami gejala sesak. Maka
ketika kita sebagai orang tua sudah paham tahapan-tahapan atau cirinya,
akan membantu pencegahan ke serangan asma yang lebih parah. Cara
pencegahan lainnya adalah anak dijauhkan dari pemicu asma. Misalnya:
- Sedang di luar malam hari, maka segera pulang.
- Jika dingin segera memakai jaket.
- Sedang minum es, maka segera di stop.
- Tidak memakan makanan yang biasanya menjadi pemicu. Semisal kerupuk atau gorengan kering.
- Dst
Semoga info ringkas ini bermanfaat untuk Bunda.
( sumber : http://ummiummi.com/mengenali-tanda-serangan-asma-pada-anak )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar